Gadjah Putih / Gajah Putih

Gadjah Putih / Gajah Putih
Gadjah Putih  didirikan oleh Maha Guru KH. Adji Djaenudin Bin H.Usman pada 20 Mei 1959 di Kp.Gegerpasang, Ds.Sukarasa, Kec.Samarang, Kab.Garut. Maha Guru lahir di Kp.Gegerpasang, Ds.Sukarasa, Kec.Samarang, Kab.Garut pada tahun 1908 dan beliau telah terjun dalam dunia persilatan pada tahun 1927. 
KH. Adji Djaenudin Bin H.Usman

Sejak saat itu maha guru mulai berguru pada guru guru silat antara lain :
Mama H.Usman (Syahna Samarang), Endjam Djamhari (pangalengan Kab.Bandung), Mama Sa'i (Cimindi Bandung), Embah Bi'in (Ciampea Taralikolot Bogor ), Bang Jam'an & Bang Alip (Kuwitang Jakarta ).





 Lambang Gadjah Putih 




Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya





Kesenian sebagai salah satu warisan budaya khususnya pencak silat sebagai cermin pribadi bangsa harus tumbuh dan berkembang di bumi Indonesia, oleh sebab itu perlu mendapat pembinaan dan pemeliharan dari semua kalangan, baik itu sipil atau pemerintah. Karena salah satunya dengan pencak silat kita sebagai warga negara Indonesia dapat bangga memperkenalkan pencak silat di kancah internasional sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, apalagi saat ini sudah mulai banyak orang dari berbagai negara tertarik kepada pencak silat.

Dulu pencak silat terlahir karena tuntutan keadaan, karena pada masanya sangat dibutuhkan untuk membela diri dari penjajah yang telah menguasai bangsa indonesia selama ratusan tahun, tapi ada juga yang berpendapat bahwa pencak silat telah ada pada zaman kerajaan ribuan tahun silam dan itu dapat merupakan sebuah fakta karena dengan bukti yang terpercaya. 

Di era globalisasi ini pencak silat tidak hanya untuk pelindung atau beladiri semata, melainkan telah menjadi sebuah kesenian dan olah raga buktinya pencak silat telah di pertandingkan di beberapa perhelatan olah raga seperti PON, SEA Games, Asian Games dsb, bahkan ada juga world pencak silat tournament / kejuaraan pencak silat dunia. Kita sebagai warga negara Indonesia bisa bangga karena pencak silat yang merupakan bela diri asli Iindonesia telah berkembang pesat di hampir 38 negara.

Untuk itu dengan bangga kami memperkenalkan diri sebagai salah satu perguruan pencak silat dari tatar sunda dengan nama Pencak Silat Gadjah Putih , Gadjah Putih tidak dilahirkan untuk menjadi organisai yang mendukung kepentingan politik ataupun kepentingan pribadi seseorang,  tapi Gadjah Putih merupakan sebuah perguruan pencak silat tradisional sunda ( Silat Sunda).
Beberapa tahun terakhir banyak yang mengira Gadjah Putih adalah sebuah Organisai Masyarakat (Ormas), adapun mereka hanya segelintir oknum yang memanfaatkan nama besar Gadjah Putih untuk kepentingan tertentu yang justru bertolak belakang dengan AD/ART Gadjah Puti.



Selamat Datang



 Seni pencak silat hasil karya tekun karya cipta, dan oleh karya kesepuhan KH. Adji Djaenudin dari Kampung Gegerpasang, desa Sukarasa, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat  yang bersumber dari Wanda yang biasa disebut Aliran (Ameung) “Sera”, “Kari” dan “Madi” dan berorientasi kepada seni pencak silat aliran lainnya di Indonesia khususnya dari tatar Sunda, telah menjadi suatu kenyataan dalam pemekarannya yang dikembangkan oleh Maha Guru, memiliki wanda mandiri, lazim kini disebut “GADJAH PUTIH” sehingga dengan demikian dengan rasa kesadaran dan tanggung jawab akan kelangsungan hidupnya perlu di rawat, dipelihara, dibina, ditingkatkan dan dikembangkan oleh para ahli waris dan penerusnya.


Alamat

Kp. Geger Pasang, Ds. Sukarasa, Kec.Samarang, Kab.Garut

44161